Wednesday, January 2, 2008

Artikel 2

SI KEMBAR PUN PASTI BEDA
( catatan kecil kang guru )

Kemarin senin 31 desember 2007 beberapa temanku mahasiswa Indonesia sekitar pukul 18.00 datang ke asrama schollpllaz dimana aku tinggal, tak lain dan tak bukan tujuannya untuk mengajak merayakan pergantian tahun 2007 dan menyongsong tahun 2008 bersama-sama .Kala itu kami berlima mahasiswa indonesia ditambah seorang tetangga kamar mahasiswa dari pakistan yang tersisa dari penghuni asrama (sebagian besar pulang untuk merayakan natal di tempat masing-masing) berjalan menuju asrama Hochschule (sekolah tinggi teknik ) di kota karlsruhe, tempat dimana kawan-kawan mahasiswa Indonesia yang belajar di kota ini menyelenggarakan acara menyambut pergantian tahun. Sejenak kami lupakan rasa dingin yang menyengat dibadan untuk menghadiri undangan teman-teman kami. Sekitar pukul 21.30 kami berlima sampai di tempat acara, kemudian saling berkenalan satu sama lain dan dipersilahkan duduk ditepat yang sudah disediakan.Adheline , gita , ario bimo mahasiswa dari jakarta Ari wibowo dari surabaya Aji dari bandung dan beberapa yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu saling bercanda ,bermain kartu, bola sodok, main kuis berantai sambil menunggu detik-detik pergantian tahun. Sungguh ceria suasana malam itu.

Kami berenam yang kebetulan datang agak terlambat duduk satu meja dengan Adhelin dan beberapa temannya mahasiswa diplom (S1) asal jakarta yang merupakan WNI keturunan cina ( generasi ke 6 ).

Ada suatu yang menarik dari pembicaraan kami, teman pakistan ‘amir khan’ bertanya padaku, misno......

‘ It is Indonesia ?’

‘ I think it is china’, timpalnya.

Aku tersenyum dan ku jawab

Yes it is Indonesia not china

Kejadian itu mengingatkanku pada kurun waktu dua bulan berada di kota ini. Beberapa hari setelah sampai di Jerman tepatnya hari minggu 4 nopember 2007, kami di undang kawan – kawan ikmik (ikatan mahasiswa muslim indonesia) di karlsruhe untuk menghadiri acara halal bihalal yang juga diikuti oleh beberapa kawan mahasiswa yang tinggal di berbagai kota seperti munchen, stuttgart, damstat dan lain sebagainya. Sekitar 80 warga indonesia baik yang masih berstatus mahasiswa maupun yang bekerja dan diajak pula keluarga handai taulan yang ada.Sungguh itu kesan yang mendalam, kami merasakan menu lonthong opor, ayam goreng, soto ayam dll. Hampir satu minggu perut ini berteriak untuk menikmati menu tsb, sehingga tidak merasa bahwa ini di negeri orang.

Sepertinya saat itu ada di Indonesia.

Pergaulan internasional

Suatu hari aku di undang oleh kawan sebelah kamar dari Amerika untuk menghadiri acara yang mereka namakan thanks giving (hari bersyukur) yaitu suatu perayaan tradisional dari amerika utara yang dirayakan pada hari kamis minggu ke empat bulan nopember merupakan bentuk ucapan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang diberikan kepada mereka dengan diwujudkan melalui menyajikan berbagai hidangan makanan yang di peruntukkan bagi anggota keluarga . Karena jauh dari kelurga kawanku amerika ini mengundang teman-temannya untuk makan bersama. Disitu ada menu ayam kalkun, burger dan makanan khas orang barat tak lupa juga tersedia minuman beralkohol. Cukup bagiku makan kentang dan minum soft drink( coca cola ) untuk ikut serta dalam acara tersebut.

Ada cerita yang lain saat itu minggu 16 desember 2007 salah seorang kawan sebelah kamar dari India telah selesai studi di negeri ini , kemudia dia mengundangku untuk mengikuti suatu acara yaitu selamatan bersama warga/ penghuni Int.dept schollplaz yang telah selesai studi di Uni karlsruhe ini, ternyata hadir kawan- kawan dari berbagi negara ada dari Amerika, Spanyol, Meksiko Turki, India, China, Pakistan masing masing membawa masakan khas dari negaranya , ada banyak nama makanan dari berbagai negara yang tak ingat satu persatu yang jelas ada nasi disana . Sungguh itu suatu kesan tersendiri dalam hati , saat itu baru kusadari bahwa pergaulan internasional telah ku alami .Mereka datang dari latar belakang ,adat istiadat, suku bangsa, budaya, agama, bahasa yang berbeda namun bisa duduk satu meja, bercanda ria, makan bersama dan cerita baik suka maupun duka.

Sholat Idul adha dan Pesta Natalan

Aku dan teman mahasiswa Indonesia selaku umat muslim hari rabu 19 desember 2007 melaksanakan sholat idul adha di masjid An-nur yang berjarak sekitar 15 km dari tempat tinggal. Jam 07.15 berangkatlah aku berjalan kaki menuju ke stasiun kereta Durlacer Tor, kemudian kuambil uang receh 4,5 uero ( Rp. 60.000 ) dikantong, kemudian ku masukkan ke mesin tiket kereta dan keluarlah karcis secara otomatis yang bisa dipakai untuk naik kereta dalam kota kemana-mana kurun waktu 24 .beberapa menit kemudian kereta jurusan ke masjid An-nur datang aku naik dan memasukkan tiket yang telah dibeli ke kotak stempel tiket otomatis untuk menandai mulai jam berapa tiket itu digunakan dan masa berlakunya berakhir 24 jam kemudian.

Tepat pukul 09.00 Sholat Idul adha dimulai, tidak ada yang beda tata cara pelaksanaan kegiatan sholat sama seperti di Indonesia, namu ada hal yang menarik, usia kotbah di sampaikan kemudian jama’ah sholat yang datang dari berbagai penjuru negara saling bersalam-salaman, mengucapkan selamat hari raya Idul adha dan saling berpelukan sebagai manifestasi bahwa sesama muslim itu saudara meskipun berbeda suku, bangsa , bahasa, budaya namun terikat oleh keimanan yang sama.Saat aku dan teman sesama mahasiswa berbincang-bincang tiba-tiba datang Dr.Egendy dosen yang berkebangsaan mesir menghampiriku menyodorkan tangan dan mengucapkan selamat berlebaran. Kejadian itu sungguh mengesankan, tidak canggung bahwa dosen/guru mendahului muridnya untuk menyampaikan ucapan selamat berlebaran. Inilah suatu pelajaran yang sangat berharga. Meski dengan muridnya sendiri alangkah baiknya mengucapkan sesuatu yang bermakna terlebih dahulu....mungkinkah hal–hal kecil seperti ini bisa kita lakukan ?.

Kami merayakan idul adha disini tanpa potong hewan kurban., karena undang-undang pemerintah Jernman tidak memperbolehkan memotong/menyembelih hewan disembarang tempat. Bagi umat muslim Indonesia yang berkorban uang pembelian hewan kurban dikumpulkan oleh pengurus ikmik kemudian dikirim ke lembaga penyalur hewan kurban yang ada di Indonesia.

Kamis 20 desember 2007 Prof. Nezmann selaku ketua institute IWK Uni-Karlsruhe mengundang kami guest student dari Indonesia untuk megikuti pesta natal yang dihadiri oleh staff pengajar , administrasi dan karyawan di lingkungan institute tersebut. Disana banyak makanan khas jerman disajikan.Namun karena muncul keragu-raguan kupilih makanan camilan kacang, buah jeruk dan minuman gluh wein yaitu minuman yang terbuat dari buah anggur yang di petik diakhir musim anggur (aktober dan nopember ) yang khusus disajikan pada acara menjelang natal, sehingga minuman tersebut tidak mengandung alkohol.Rasanya sunguh nikmat dan menghangatkan badan. Rasa gluh wein itu sama persis dengan minuman yang kunikamati saat berkunjung ke negara luxemburg tanggal 9 desember 2007.

Sungguh berbagai hal yang aku alami kurun waktu 2 bulan di Jerman ini menyadarkan bahwa perbedaan asal-usul, budaya, bahasa , bangsa, bahasa , agama itu suatu keharusan yang patut kita syukuri. Karena dengan perbedaan tesebut bisa saling mengenal. Oleh karena itu sudah tidak sepantasnya kita sebagai bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika saling memusuhi satu sama lain hanya karena beda suku, agama, berbeda aliran , warna kulit dan lain sebagainya. Meski seorang anak yang lahir didunia itu kembar, keduanya pun pasti ada perbedaan, mari hilangkan perbedaan diantara kita.

Sungguh benar anjuran dari agama “ Janganlah perbedaan yang ada dalam diri kamu menjadikan kamu perpecahan, namun itu adalah rahmat bagimu”.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 23.45 panitia acara memberitahukan agar teman-teman semua keluar dari ruangan sambil membawa gelas masing-masing. Acara dilanjutkan diluar ruangan. Tepat jam 00.00 waktu setempat tiba kembang api dinyalakan dan kami pun saling berjabat tangan dan mengucapkan selamat tahun baru 2008 . Saya pun kemudian terus pulang ke asrama dengan harapan semoga di tahun 2008 bisa menjalani proses kehidupan yang lebih baik.

Sesungguhnya proses itu penting, karena sukses bukanlah sebuah tujuan melainkan suatu perjalanan ( success is not destination, but journey )

Selamat tahun baru 2008

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home